Surakarta, 25 November 2023 – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Dr. Soetomo. Tim Garuda berhasil meraih Juara 4 dalam ajang bergengsi International Concrete Competition (ICC) 2023 yang berlangsung di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, pada 22-25 November 2023. Prestasi ini menjadi bukti nyata kemampuan dan dedikasi mahasiswa Teknik Sipil Universitas Dr. Soetomo dalam bersaing di kancah internasional.
Kompetisi Bergengsi dengan Standar Internasional
International Concrete Competition adalah kompetisi tahunan yang mempertemukan mahasiswa teknik sipil dari berbagai perguruan tinggi di dunia. Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam penggunaan material beton serta mengaplikasikan teknologi terbaru dalam konstruksi. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Innovative Concrete for Sustainable Development” yang menantang peserta untuk menciptakan material beton yang inovatif, kuat, dan ramah lingkungan.
Tim Garuda yang terdiri dari lima mahasiswa berbakat, yaitu Rian Pratama, Siti Amalia, Ahmad Fauzi, Dinda Kusuma, dan Bayu Nugraha, menunjukkan kemampuan mereka dalam merancang beton inovatif berbasis material lokal. Di bawah bimbingan dosen berpengalaman, Ir. Bambang Sujatmiko, M.T., tim ini berhasil menciptakan formula beton yang tidak hanya memiliki kekuatan tinggi tetapi juga mengedepankan efisiensi biaya dan keberlanjutan lingkungan.
Perjalanan Tim Garuda Menuju Prestasi
Persiapan Tim Garuda untuk ICC 2023 dimulai beberapa bulan sebelum kompetisi. Dengan semangat tinggi, tim bekerja keras melakukan riset mendalam tentang material beton, melakukan berbagai uji coba di laboratorium, hingga menyempurnakan formula akhir yang sesuai dengan kriteria lomba. Tidak hanya itu, mereka juga mengikuti serangkaian pelatihan intensif yang dipandu langsung oleh Ir. Bambang Sujatmiko, M.T., yang memiliki pengalaman luas di bidang teknik sipil.
Selama kompetisi, Tim Garuda menghadapi tantangan dari 30 tim peserta lainnya yang berasal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia. Proyek mereka mendapat apresiasi dari para juri karena inovasi dalam penggunaan abu vulkanik sebagai bahan pengganti sebagian semen, yang tidak hanya meningkatkan kekuatan beton tetapi juga mengurangi emisi karbon selama proses produksi. “Kami bangga bisa membawa nama Universitas Dr. Soetomo di kancah internasional. Kompetisi ini memberikan kami banyak pengalaman berharga, terutama dalam menghadapi tantangan nyata di bidang teknik sipil,” ujar Rian Pratama, ketua Tim Garuda.
Apresiasi dan Harapan ke Depan
Dekan Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo, Dwi Cahyono, S.T., M.T menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh Tim Garuda. “Pencapaian ini adalah hasil kerja keras mahasiswa dan dosen pembimbing yang luar biasa. Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan kemampuan di bidang teknik sipil,” ujar beliau. Ir. Bambang Sujatmiko, M.T., selaku pembimbing, juga memberikan apresiasi kepada tim atas dedikasi dan semangat mereka. “Keberhasilan ini adalah bukti bahwa mahasiswa Universitas Dr. Soetomo mampu bersaing di level internasional. Semoga pencapaian ini menjadi awal dari prestasi-prestasi berikutnya,” tambahnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Prestasi Tim Garuda menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berprestasi, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Dengan kerja keras, dukungan penuh dari universitas, dan bimbingan dosen yang kompeten, Universitas Dr. Soetomo terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul di bidang teknik sipil. Penampilan Tim Garuda di ICC 2023 juga membuktikan bahwa inovasi berbasis material lokal dapat bersaing di level dunia. Hal ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan solusi konstruksi yang tidak hanya inovatif tetapi juga berkelanjutan. Dengan keberhasilan ini, Tim Garuda dan Universitas Dr. Soetomo berharap dapat terus berkontribusi dalam memajukan teknologi konstruksi, menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.